fansarena.id – Gerald Vanenburg, pelatih Timnas Indonesia U-23, menerima evaluasi dari Erick Thohir setelah timnya gagal meraih gelar juara di Piala AFF U-23 2025. Indonesia harus puas menjadi runner up setelah kalah tipis 0-1 dari Vietnam di partai final.
Erick Thohir, sebagai Ketua Umum PSSI, memberikan pandangannya mengenai penampilan Vanenburg dan mencatat beberapa faktor yang memengaruhi hasil pertandingan.
Penilaian Erick Terhadap Vanenburg
Erick Thohir mengapresiasi usaha Gerald Vanenburg sebagai pelatih, tetapi ia juga menyebut ada kekurangan di lini serang. “Bagus, saya rasa bagus. Tinggal tadi, lini serangnya belum maksimal,” ungkap Erick.
Ia menjelaskan bahwa meskipun tim memiliki penampilan yang baik, mereka tidak dapat mencetak gol setelah kebobolan. “Tadi beberapa kali juga coba berubah pola lewat kanan, lewat kiri. Ya beberapa kali tidak bisa. Ya mungkin ini yang nanti koreksi untuk perbaikan,” tambah Erick.
Erick juga menilai performa Skuad Garuda Muda selama turnamen menunjukkan potensi yang baik, meskipun beberapa pemain inti mengalami cedera yang cukup memengaruhi hasil akhir.
Kehilangan Pemain Kunci
Kondisi cedera yang dialami Arkhan Fikri dan Toni Firmansyah menjadi perhatian khusus Erick. “Ya memang kalau dibilang apakah ini tim terbaik, ya tidak. Karena kita kehilangan dua pemain inti, tapi ini bukan alasan ya,” jelasnya.
Arkhan hanya bisa tampil di pertengahan babak kedua, sedangkan Toni tidak dapat bermain sama sekali di laga final. Erick mengomentari, “Dengan Arkhan dan Toni tidak bisa, ya memang keseimbangan lapangan tengah kita tidak bisa maksimal.”
Meskipun hasil ini cukup pahit, Erick menilai kekalahan tersebut akhirnya memberikan tim kesempatan untuk melakukan evaluasi dan persiapan yang lebih baik ke depan.
Fokus Ke Depan: Kualifikasi Piala Asia U-23 2026
Erick Thohir berharap Vanenburg dapat mempersiapkan tim dengan baik untuk Kualifikasi Piala Asia U-23 2026 yang dijadwalkan berlangsung pada bulan September. “Dan kita sekarang fokus dengan tim yang ada untuk persiapan AFC Cup U23 di bulan tentu September ini di Sidoarjo,” papar Erick.
Ia juga mengungkapkan rasa percaya dirinya terhadap potensi tim ini untuk bertanding di turnamen lain seperti SEA Games. “Kalau tidak ada perubahan di SEA Games aturannya U-22 terakhir. Jadi tim ini mayoritas masih bisa bermain, dan semua bisa bermain kalau saya tidak salah,” ujar Erick.
Meski hasil di AFF U-23 tidak sesuai harapan, Erick optimis bahwa masih ada peluang untuk menyusun tim yang lebih kuat di masa depan.
