fansarena.id – Diogo Jota, mantan penyerang Liverpool, meninggal dunia pada 3 Juli 2025 akibat kecelakaan mobil yang tragis. Ia meninggalkan warisan senilai US$27,5 juta atau sekitar Rp446 miliar untuk keluarganya.
Istri Jota, Rute Cardoso, beserta ketiga anaknya, menjadi penerima warisan yang mencakup uang tunai, properti, dan aset berharga lainnya.
Warisan yang Luas dan Beragam
Berdasarkan laporan dari Footboom, warisan Jota yang mencapai US$27,5 juta merupakan hasil dari kariernya di Premier League sejak tahun 2018. Pendapatan Jota meningkat signifikan setelah dia bergabung dengan Liverpool dari Wolverhampton Wanderers pada tahun 2020, dengan gaji tahunan sebesar US$15,2 juta.
Selain penghasilan dari gaji, Jota juga mendulang keuntungan dari berbagai sponsor, termasuk Nike dan perusahaan game online. Total pendapatannya selama karier di dunia sepak bola diperkirakan mencapai US$54 juta, atau sekitar Rp878 miliar.
Di samping uang tunai, Jota juga meninggalkan beberapa aset berharga seperti rumah di Liverpool dan villa di Lisbon. Koleksi mobil mewah Jota terdiri atas Range Rover Sport, Porsche 911 Turbo S, Ferrari 488, Audi Q7, dan Mercedes-Benz G63 AMG.
Dukungan Finansial untuk Keluarga
Keluarga Diogo Jota akan menerima dukungan finansial dari Liverpool sebesar £14,5 juta (sekitar Rp319 miliar) selama dua tahun ke depan. Langkah ini diambil untuk membayar gaji Jota hingga sisa kontraknya yang berakhir pada tahun 2027.
Keputusan tersebut merupakan bentuk penghormatan kepada Jota setelah kepergiannya. Pendanaan ini diharapkan dapat membantu keluarga Jota dalam transisi mereka setelah ditinggal kepergian sang kepala keluarga.
Dengan dukungan emosional dan finansial yang besar, keluarga Jota bakal lebih mudah menghadapi masa sulit ini, tetap dikelilingi oleh kasih sayang dari komunitas sepak bola dan masyarakat.
Kecelakaan Fatal yang Mengguncang
Kecelakaan yang merenggut nyawa Diogo Jota terjadi di Zamora, Spanyol, saat ia menuju Kota Santander untuk naik kapal ferry menuju Inggris. Informasi menyebutkan bahwa Jota dan adiknya, Andre Silva, mengalami kecelakaan dan dinyatakan meninggal di tempat.
Sebelum insiden ini, Jota baru saja menjalani operasi kecil pada paru-parunya dan disarankan oleh tim medis untuk tidak terbang dengan pesawat. Pilihan untuk menggunakan kapal ferry sebagai moda transportasi ternyata berujung pada tragedi yang menyayat hati.
Kecelakaan ini menjadi kehilangan mendalam bagi dunia sepak bola, yang kehilangan salah satu talenta berbakat dalam perjalanan karier yang gemilang.
